Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

">Index »'); document.write('

?max-results=10">Berita

');
  • ?max-results="+numposts1+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts1\"><\/script>");

Please ... Jangan Nodai Demokrasi


Indonesia adalah negara demokratis. Bahkan negara-negara lain Indonesia mengatakan negara yang paling demokratis ketika setelah selesainya dan suksesnya pemilu Presiden tahun 2004. Secara tidak langsung dalam konteks suksesnya pemilu 2004 merupakan prospek pembangunan peradaban dengan landasan demokrasi.

Sekarang ini Indonesia digemparkan dengan akan dilaksanakannya pemilihan gubernur (pilgub) jawa barat.dalam kasusu ini mungkin banyak yang menodai akan demokrasi. Menodai demokrasi bahkan membuat cacat nilai-nilai demokrasi. Cacatnya dan bahkan lumpuhnya demokrasi ini dengan hal kecil tapi membudaya sehingga menjadi permasalahn yang besar. 

Cacatnya demokrasi ini, terutama terletak pada main uang di sana-sini untuk meraih kemenangan. Ternyata permainan uang (membagi-bagi uang) ini sudah membudaya, diperkirakan dari pemilihan – pemilihan sebelumnya bahkan dari perubahan era reformasi. Cacat-cacat demokrasi ini harus segera ditiadakan demi mendapatkan hasil yang sehat, kembali pulih dari cacatnya demokrasi ini.

Kampanye saat ini sudah terasakan. Di sana – sinicalon-calon pilgub yang menjadi harapan jawa barat untk lebih maju sudah sibuk untuk berkampanye. Kampanye ini sebetulnya sangat merusak keindahan jalanan. Jalanan yang seharusnya murni keindahan alam di jawa barat kini sudah dirusaknya pemandangan alam yang murni itu. 

Pilgub jabar ini diperkirakan tidak ada harapan bagi rakyat jabar sendiri. Karen dengan rakyat sudah bosan dengan janji – janji politik yang kerap diperjual belikan oleh calon pilgub ini. Namun harapan dan tujuan dari Pilgub ini kembalikan dan jalankan pesta demokrasi di jawa barat yang langsung, umum, bebas, rahasia, bersih sehat dan aman sentausa.

Mengenai dengan demokrasi politik ini, kita mempunyai sejarah yang sangat melegenda sekali, yaitu dengan pemilihan umum yang pertama kali dilaksanakan, yaitu pada tahun 1995. Mengapa pemilu 1955 ini disebut-sebut? Ada beberapa beberapa kepentingan yang mesti diingat. Yang pertama, kondisi demokrasi masih sangat berusia dini,karena kita masih berusia 10 tahun merdeka. Pertarungan ideologi partai-partai waktu itu sungguh tajam, keras, dan fundamental.

Tetapi, mengapa pemilu pada waktu itu sangat aman, bersih, sehat, tak ada sepercak darah pun yang tertumpah? Sungguh luar biasa. Harapan dan mudah-mudahan pemilihan gubernur jawa barat kali ini pun terjadi seperti pemilu pada tahun 1995.

Inikah Cinta



suatu perjalanan hidup yang sangat indah jikalau semua dilalui dan diiringi dengan setumpuk cinta, hangatnya kelembutan dan sejuknya dekapan. Tak ada yang bisa dan tak akan bisa jika suatu paksaan akan ada cinta.

ketika berbicara dengan cinta. cinta itu suatu perasaan yang mana bisa membuat orang dengan getaran cintanya bisa dan mampu membumingkan dunia. Tak ada kekerasan tak ada kepedihan yang ada hanyalah kesejukan dan kehangatan akan cinta. Kesejukan laksana berteduh di bawah pohon yang rindang dan kehangatan laksana berselimut tebal di musim hujan.

Sungguh membungahkan ketika dilanda cinta. Cinta yang bisa merubah dirinya, cinta yang mampu merubah segalanya. Hanya dengan rasa cinta itu indah tapi ketika cinta itu dihantui bukan dengan hati melainkan dengan pikiran cinta itu memilukan.

Perjalanan pecinta tak akan pernah lenyap dalam setiap ingatan hidupnya. Berawal dari adanya getaran sampai dengan gempa bumi yang melanda diri pecinta. Perjalanan yang sangat elok, laksana ladang sawah yang hijau, sejuk, indah, rindang itulah yang dirasakan sang pecinta.

Nmaun memang benar, cinta itu bukan hanya ekedar kata, bukan hanya sekedar kata indah, cinta itu berupa pengorbanan. Dimana pengorbanannya sang pecinta tidak sia-sia. Melainkan menjadi buah yang sangat manis. Manis di luar manis di dalam.

Ketika Berbicara tentang Realitas Mahasiswa





ketika berbicara dengan realitas. realitas yang sekarang dihadapi nan di depan mata adalah tentang dunia perkuliahan. ya walaupun masih semserter 1 tak jadi masalah ketka berbicara tentang kuliah. soalnya kuliah itu  cita-cita bagi mayoritas anak SMA. Titel jadi anak kuliah pun beda dari SMA, mahasiswa. Kita garis bawahi kata Mahasiswa.

mahasiswa ya dari asal bahasa punya kelebihan di kata"Maha" nya. entah apa yang menjadikan orang-orang menyebut dengan siswa yang belajar di dunia perkuliahan dengan sebutan mahasiswa. mungkin setelah ada kata mahasiswa nanti ada mahasetan (tiiiiiiit).

Mahasiswa, saya senang dengan sebutan demikian karena saya mahasiswa. Tapai ketika di lapangan (lingkungan) banyak orang - orang awam yang berbeda opininya dengan title mahasiswa tersebut. ada yang menyebutkan mahasiswa itu suka aksi demonstrasi lah, ada yang menyebutkan suka mengganggu keresahan warga sekitar. tapi itu ada suatu keluhan dan negatifnya dari mahasiswa.

mahasiswa yang suka demontrasi, berorasi di jalanan, berjalan seperti punya jalan sendiri, memblok jalan laulintas. tapi itulah mahasiswa. mahasiswa yang berupaya menjadi pemberani ketika ada kewengan yang merugikan orang banyak.

tapi ada juga mahasiswa yang rapi, keren, ganteng , pendiam lagi. biasanya mahasiswa tersebut adalah mahasiswa yang sudah kuliah selesai langsung pulang. jarang keliatan aktif di kampus. cocoknya si beri julukan siluman kampus aja :D.

entah apa yang menjadi dasar mahasiswa ini punya dasar ketika terjun di lingkungan (masayarakat). orang - orang awam beranggapan bahawa setipa mahasiswa itu serba bisa. bisa ini bisa itulah bisa apa aja weh pokoknya. dari hal yang terkecil sampai hal yang terbesar.

mahasiswa, orang yang cuek, acak-acakan, rambut gondrong, semau gue. atau apalah. itu juga merupakan sosok  mahasiswa.tapi 1 yang mesti digaris bawahi. Bahwa mahasiswa itu juga manusia.

 
Copyright © 2014 BERAWAL DARI REALITAS. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger